Untuk Pengalaman Kerja, tapi Bisa Direkrut
SAMARINDA- Sejumlah perusahaan migas Kaltim, yang terdiri dari BP Migas, PT Total E&P Indonesie, Unocal Indonesia, Vico Indonesia, PT Medco E&P Indonesia dan PT Badak NGL kembali menggelar tes seleksi penerimaan program Co-operative (Co-op) Education. Tes yang digelar di Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman (Unmul) ini diikuti 98 mahasiswa dari 177 mahasiswa yang terdaftar.Koordinator Hubungan Media PT Total E&P Indonesie Handri Ramdhani mengatakan, ke-98 mahasiswa tersebut selain berasal dari Unmul sendiri, juga ada beberapa mahasiswa dari universitas lain di Kaltim, seperti Universitas Kartanegara (Unikarta), Universitas 17 Agustus Samarinda, dan lainnya. "Sebenarnya kami mengundang semua universitas yang ada di Kaltim," kata Handri kepada Kaltim Post kemarin.
Program Co-op sendiri, lanjut Handri, diperuntukkan bagi mahasiswa jenjang Strata 1 (S1) yang sudah mencapai minimal 6 semester, dengan IPK minimal 2,75 serta TOEFL minimal 300. Mereka diberi kesempatan untuk belajar dan bekerja di perusahaan migas selama 3-6 bulan, sesuai dengan kesepakatan perguruan tinggi dengan perusahaan yang bersangkutan. Program Co-op, kata Handri, berbeda dengan program sejenis semisal magang atau praktik kerja lapangan. "Dalam program ini, mahasiswa ikut serta secara sukarela berdasarkan proses seleksi. Yang lulus seleksi, kemudian bekerja dengan mendapatkan kompensasi keuangan dan jaminan asuransi sebagaimana layaknya karyawan dalam suatu perusahaan. Masa kerjanya memang 6 bulan, tapi jika kinerjanya baik, dapat diperpanjang 6 bulan lagi," urainya.
Lantas apa saja yang bisa dipetik mahasiswa jika mengikuti program ini? Salah satu mahasiswa yang mengikuti program Co-op, Emy Fitriyana menjelaskan, sisi positif yang bisa diperoleh adalah kesempatan pengalaman dalam bekerja. "Dalam bekerja juga suasananya beda. Kami diberi kesempatan berkreativitas. Pokoknya banyak keuntungannya," kata Emy yang ditempatkan di Unocal Indonesia.
Program Co-op, kata Handri, bertujuan meningkatkan mutu dan relevansi pendidikan tinggi dengan lapangan kerja. Manfaat yang diperoleh bukan hanya institusi pendidikan dan mahasiswa, tapi perusahaan pun mendapatkannya. "Bagi mahasiswa, ini adalah kesempatan mengenal dunia kerja sesungguhnya. Sementara bagi perusahaan, ini kesempatan untuk penambahan tenaga kerja, dan kesempatan pengamatan untuk kemungkinan mengangkat peserta Co-op menjadi karyawannya. Sementara bagi perguruan tinggi, dari program ini bisa diperoleh berbagai masukan dalam membuat kurikulum, agar lulusan bisa lebih relevan dalam dunia kerja," paparnya.
Untuk diketahui, hingga kini Co-op sudah dilaksanakan 8 kali dengan 156 mahasiswa yang merasakan manfaatnya. Dalam Co-op kali ini, akan ada 50 mahasiswa untuk disebar kepada 6 perusahaan migas. (iza)
Original Link http://www.kaltimpost.web.id/berita/index.asp?Berita=Samarinda&id=129915
Tidak ada komentar:
Posting Komentar