(iPhA/Abdul Rauf)
INILAH.COM, Serang - Kilang Penyulingan Minyak atau refinery, sebuah perusahaan kerjasama pemerintah Indonesia (Pertamina) dengan Iran, direncanakan akan mulai beroperasi di Banten pada Tahun 2012 mendatang.
Kepastian kilang minyak itu beroperasi pada tahun tersebut disampaikan Vice President Renstra Bangun Perencanaan dan Pengembangan Usaha Direktorat Pengolahan PT Pertamina Priyo Utomo ketika bertemu dengan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiah SE, Minggu (13/4).
Gubernur Banten menyambut baik langkah-langkah Pertamina yang akan segera membangun kilang minyak di Banten tersebut, bahkan gubernur sendiri akan membantu pihak Pertamina dari segi perizinan investasi.
"Provinsi Banten menyambut baik pembangunan kilang/refinery di Kawasan Industri Bojonegara, yang merupakan kawasan terpadu yang saat ini pengelolaannya dibawah koordinasi Pelindo II," kata Atut.
Sebagai langkah awal, Pertamina pada bulan Mei akan merancang sebuah PT (Perseroan Terbatas) joint venture dengan komposisi 40% Pertamina, 40% Iran dan 20% Malaysia. Gubernur Banten berkeinginan agar perusahaan daerah juga dapat ikut berperan serta.
Priyo menjelaskan, rencana refinery di Banten adalah hasil rekomendasi dari PT.Elnusa sebagai perusahaan bagian dari PT Pertamina yang bergerak dalam industri hulu.
"Sebagai sumber bahan minyak mentah yang akan diolah di Banten akan disuplai dari Iran. Iran akan menyanggupi mensuplai minyak ke Indonesia dengan minyak mentahnya dengan harga diskon, tapi Iran menuntut Indonesia insentif di bidang pajak sehingga proyek ini bisa berjalan dengan lancar," kata Priyo.
Pihak Pertamina melalui Pemerintah Pusat meminta ingin agar ada penyediaan lahan yang baik terutama dari sudut pandang baik untuk pembangunan kilang minyak, baik lepas pantai maupun hingga ke darat, ada insentif pajak dan tersedia gas.
"Karenanya setelah komitmen dari Pemerintah Pusat, kami melaporkan kepada Ibu Gubernur sekaligus mohon apa-apa yang bisa dibantu oleh Pemerintah Provinsi Banten," katanya.
Pertamina sendiri membutuhkan sekitar 300-350 HA. untuk lahan tersebut pihak Pertamina telah bekerjasama dengan Pelindo berlokasi di Pelindo II Kawasan Industri Bojonegara tapi tanpa mengganggu rencana proyek PIB sendiri.
Priyo Utama menambahkan, konstruksi pembangunan kilang minyak akan memakan waktu 3 tahun dimulai tahun 2009 hingga 2012. "Tahap pertama produksi 2012 atau 2013, Pertamina akan menghasilkan 150.000 barel/hari," kata Priyo Utomo.
"Saat ini kesepakatan dengan Gubernur Banten belum ada, Gubernur Banten sangat mendukung pembangunan dan memberikan kemudahan bagi kami melakukan usaha di Banten," lata Priyo menambahkan.
Dengan hadirnya industri kilang minyak bagi Banten akan menumbuhkan pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tanaga kerja. Selama konstruksi pihak pertamina membutuhkan sekitar 2.000 orang yang mungkin akan diserap tenaga kerja dari Provinsi Banten dan setelah terbangun dibutuhkan tenaga kerja sekitar 600 pegawai tetap yang komposisinya dari luar negeri, luar daerah dan dari Provinsi Banten sendiri," kata Priyo Utomo.
Bagi hasil untuk PAD belum bisa, tetapi sharing hasil kesepakatan 40% Pertamina, 40% Yordisi Iran dan 20% Petrofil Malaysia.
"Kita masih menunggu izin insentif pajak dari Menteri Keuangan dan investasi dari BKPM-RI," katanya.[*/L6]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar