Kamis, 21 Januari 2010

MUI : Umat Islam Jangan Tanggapi Aliran Sesat


KH Abdushomad Buchori Ketua MUI Jatim
printSend to friend

SURABAYA--Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jatim menghimbau kepada masyarakat khususnya umat Islam di Jatim agar tidak menanggapi munculnya isue-isue aliran sesat belakangan ini. Alasanya memasuki akhir tahun 2009 dan awal tahun 2010 aliran sesat ini muncul dengan modus yang sama. Kesimpulanya, disinyalir kuat ada kesengajaan oleh kelompok tertentu untuk selalu menganggu ketenangan umat Islam

''Masyarakat tidak usah merspon aliran-aliran yang jelas-jelas sesat. Kembalikan kepada ke imanan kita saja agar tidak terjerumus dengan sekenario-sekenario pemurtatan kelompok tertentu,'' kata KH Abdushomad Buchori Ketua MUI Jatim Selasa (19/1)

Kecurigaan MUI, lantaran munculnya aliran sesat ini terlalu sering dan modusnya sama. Yakni memplesetkan ajaran-ajaran Islam yang sebenarnya dan selalu membidik daerah-daerah pinggiran yang rata-rata berpenduduk masih miskin.

''Ajaran Islam itu realistis, sehingga merkapun tahu bahwa ketika ajaran yang sengaja di sekanario untuk dimunculka itu bakal mendapat penolakan dari masyarakat,'' jelasnya

Dan buktinya lagi pelakunya selalu orang-orang yang separuhnya mengidap gangguan kejiwaaan sehingga mudah dipengaruhi dengan hanya diberi 'gula-gula'. ''Nggak usah ditanggapi, karena semakin direspon mereka akan semakin membuat sensasi yang selalu berubah-ubah dan merugikan umat Islam sendiri,'' tuturnya

Diungkapkan Abdushomad, MUI sendiri mengaku tidak bisa berbuat banyak jika aliran sesat selalu muncul bertubi-tubi diwilayahnya. Karena ada pengebirian kewenangan MUI karena dianggap oleh sejumlah pihak bahwa MUI selalu ngrecoki pemerintah.

''MUI tidak masuk pakem karena dianggap selalu ngrecoki. Yang masuk hanya kejaksaan, kepolisian dan Depertamen Agama. MUI hanya dibuat untuk rujukan saja sehingga tidak memapunyai kewenangan apa-apa ketika kasus-kasus seperti ini terjadi.'' cetusnya

Yang dikawatirkan MUI, benturan-benturan yang sengaja diciptakan ini akan benar terjadi benturan antar masa yang pro dan kontra. ''Yang paling berbahaya adalah benturan-benturan yang pro dan kontra. Karenanya kami menegaskan agar masyarakat tidak usah terpancing iseu aliran sesat yang sengaja dikembangkan oleh kelompok tertentu,'' tandasnya

Sementara kantor wilayah (Kanwil) Departemen Agama, memantau dan mengawasi 10 aliran sesat menyebar di Jatim. ''Di catatan kami, saat ini di Jatim ada 10 aliran sesat yang kita pantau,'' kata Kasubbag Humas dan Kerukunan Umat Beragama Kanwil Depag Jatim, H Mohammad Nawawi Selasa (19/1).

Diantaranya adalah berada di Tulungagung, Madiun, Mojokerto Kota dan Singosari, Kabupaten Malang. Sedangkan aliran 'Brayat Agung' yang saat ini meresahkan warga Situbondo, adalah aliran yang baru yang melanggar dan melenceng dari ajaran agama Islam.

''Kita sudah mendengarnya jika aliran yang ada di Situbondo itu sudah melenceng dari ajaran Islam. Oleh karena itu, kita sudah melakukan koordinasi dengan MUI dan kepolisian setempat,'' tuturnya.

Sayangnya, tambah Nawawi, pihaknya tidak mempunyai hak untuk melarang munculnya sebuah aliran. ''Tugas kita hanya mengajak para jamaahnya kembali ke jalan yang benar. Sedangkan untuk tugas itu adalah pakem atau MUI,'' tegasnya.

http://www.republika.co.id/berita/101597/mui_umat_islam_jangan_tanggapi_aliran_sesat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar