Minggu, 10 Januari 2010

ladang minyak sukowati


Hasil Migas Meleset, Pemkab Bojonegoro Terancam Deafult

BOJONEGORO--MI: Dana bagi hasil minyak dari pemerintah pusat yang diterima Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, Jawa Timur, mengalami penurunan dan tidak memenuhi target yang dinginkan.

Semula, pemkab menargetkan dana sharing pada tahun ini senilai Rp61,8 miliar. Namun, kenyataannya hanya terealisasi Rp37,9 miliar atau sebesar 61,29 persen. Akibatnya, sejumlah belanja proyek tahun anggaran 2009 diprediksi gagal terbayar.

Kepala Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan, dan Aset Pemkab Bojonegoro Herry Sudjarwo mengungkapkan, penurunan tersebut berdampak pada terkendalanya sejumlah proyek yang ada di wilayahnya. "Padahal, anggaran belanja sejumlah proyek saat ini sudah memasuki tahap pembayaran," terangnya saat ditemui di Gedung DPRD setempat, Rabu (23/12) siang.

Herry mengungkapkan, kondisi itu bisa membuat pelaksanaan proyek tersebut mengalami default (gagal bayar). Tidak terpenuhinya target dana migas tersebut dikarenakan produksi minyak dari ladang minyak di lapangan Sukowati dan Banyuurip, Blok Cepu, tidak sesuai dengan yang diharapkan. Target produksi yang diperkirakan sebesar 17 juta barel per tahun. Namun, kenyataannya hanya terealisasi sebanyak tujuh juta barel per tahun atau sekitar 43 persen saja.

Dia mengungkapkan, kondisi ini dipicu adanya keterlambatan produksi di dua lapangan minyak tersebut. Kini, pihaknya sedang melakukan upaya antisipasi terhadap kemungkinan gagal bayar tersebut. "Kenyataan ini membuat pembayaran proyek terpaksa baru bisa dilakukan pada tahun anggaran 2010 mendatang," ungkapnya.

Meski demikian, ia berharap, tidak tercapainya target pendapatan migas tahun ini bisa tertutupi dengan piutang dana yang sama pada tahun sebelumnya. Soalnya, hingga saat ini, dana bagi hasil migas tahun 2008 yang belum terbayar oleh poemerintah pusat senilai Rp20 miliar. "Namun, pembayaran sisa dana bagi hasil itu juga tergantung dari pemerintah pusat. Tapi, kami berharap ini bisa mtenutupi kekurangan tersebut," jelasnya. (YK/OL-04)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar